aku tersisih di sudut teras toko
tak ubahnya para gelandangan
yang mengais sisa makanan dan puntung rokok
kedinginan,
mendekap lutut yang terlipat
menanti hangat mentari
saat hujan tak berujung reda
petir dan kilat begitu tajam
laksana pisau yang membelah langit hingga ke bumi
hingga aku semakin erat mendakap lututku
Desember, 2010