Saturday, March 29, 2008

celebrate of wisuda

Huuuu...... Horeeeee.......................
Riuh dan gemuruh suasana halaman belakang gedung Jamiatul Hujaj Kudus (JHK). pagi belum begitu hangat. karena waktupun baru menunjukkan pukul 07.30. namun kegembiraan dan kebahagiaan begitu terpancar di wajah mereka yang hadir. ya sebagian besar dari mereka adalah calon wisudawan dan wisudawati yang alan di lantik hari itu. 29 maret 2008 menjadi hari yang bersejarah bagi mereka.

he... he... jangan lupa lho..., salah satu di antara mereka itu aku lho...
iya akhirnya aku bisa wisuda juga. setelah lebih dari lima tahun aku bergelut dengan buku, aktifitas perkuliahan atau apa saja yang telah turut mendewasakan aku selama ini. yah wisuda telah menjadi sebah perayaan yang sangat dinantikan oleh setiap mahasiswa yang telah selesai kuliyah. namun juga akan menjadi suatu tantangan tersebdiri yang menyadarinya bahwa sejak saat itu mereka harus mandiri dalam menjalani kehidupan ini

yach.... semoga wisuda ini akan menjadi sebuah gerbang bagi kami untuk menapaki jalan baru yang akan lebih baik dari hari kemarin.

Sunday, March 09, 2008

Akhirnya ...

Akhirnya... "kemelut" yang kemarin aku hadapi berakhir juga. Salah satu sahabatku memutuskan sebuah keputusan yang kontroversi. Sahabat? Ah, aku rasa tidak. Karena seorang sahabat tidak akan memberikan keputusan kepada sahabatnya sebuah larangan untuk menghubunginya, bahkan untuk berkunjung ke rumahnya.

Seorang sahabat akan memahami apa dan bagaimana seorag sahabatnya tersebut. Dia akan mengerti kenapa sahabatnya melakukan sesuatu. Dia juga akan memberikan saran jika apa yang dilakukan oleh sahabatnya dirasa tidak tepat atau tidak benar. Seorang sahabat akan mengerti masalah apa yang sedang dihadapi oleh sahabatnya. Dan "akhirnya" seorang sahabat tidak akan pernah memutuskan sebuah hubungan persahabatan.

Tetapi semalam seorang teman (bukan sahabat) telah memilih untuk memutuskan hubungan selama ini terjalin. Entah kenapa? Yang jelas hal ini terjadi setelah apa yang aku ceritakan kemarin. Semuanya hanya karena dia telah memiliki seseorang yang lebih dulu mengisi hatinya. Yah, itulah... Meski demikian aku tidak akan membenci atas apa yang dilakukannya. Karena mungkin baru sebatas itu pengertiannya tentang persahabatan.

Sahabat, semoga apa yang selama ini menjadi ganjalan di hatimu hilang sudah. Dan semoga kebahagiaan yang kamu harapkan akan kau dapatkan darinya. 

Yang pasti aku tidak akan pernah merasa kehilangan sahabat. 


Friday, March 07, 2008

Kenapa?

Kenapa? sebuah pertanyaan yang sering kali muncul namun belum tentu diketahui apa jawabnya. Ya, hari ini kembali ada pertanyaan "kenapa?" buat aku. Dan kebetulan aku juga tidak tau harus memberikan apa sebagai jawabnya.

Semuanya berawal dari semalam, ya karena hari ini ada salah satu teman atau sahabat-ku yang berulang tahun. Semalam aku sudah memberikannya ucapan untuk dia, meski hanya lewat SMS. Dan memang sudah menjadi kebiasaan, aku suka memberikan sekedar hadiah kecil buat teman-teman atau sahabat-sahabatku yang sedang berulang tahun. Dan untuk yang ini aku juga lakukan hal yang sama. Memang sudah menjadi kebiasaanku untuk memberikan sesuatu walaupun hal itu kecil namun dengan sedikit harapan akan dapat bermanfaat. Sesuatu yang dapat bermanfaat bagiku adalah buku. Ya, karena menurutku buku akan dapat memberikan setidaknya sedikit ilmu bagi siapa saja yang membacanya.

Sungguh aku tak tau “kenapa“ pada kesempatan ini apa yang aku anggap sebagai sebuah hadiah kecil malah menimbulkan sesuatu yang berbeda. Apakah karena dia adalah seseorang yang pernah "dekat" denganku, atau mungkinkah juga karena judul buku yang aku berikan. Yah, tidak tau juga kerena judul buku itu dapat menimbulkan salah persepsi. "Mahar Cinta Buat Kekasih" sebuah judul buku yang mungkin dapat menimbulkan kesalahpahaman. Apalagi bagi mereka yang memiliki sifat perasa tinggi.

Yah, itulah memang tidak selamanya apa yang kita anggap sebagai sesuatu yang baik, belum tentu hal itu baik juga menurut orang lain. Namun dengan satu keyakinan dan niat yang baik, mudah-mudahan akan memberikan manfaat bagi semuanya. Amien...

Namun sebuah pertanyaan "kenapa" akan tetap menjadi sebuah teka-teki bagi siapa saja yang tidak memprediksikan akan ditanya "KANAPA?"


Kenapa? Entahlah...