entah berapa pasang mata yang menunggumu
dengan desah nafas yang tak menentu
karena cemas
sedangkan kau
hanya terbujur di pembaringan
tak lagi mampu
menghitung nafas sendiri
yang tinggal satu-satu
menunggu malaikat
yang menjemput
untuk perjalanan berikutnya
Jepara, Mei 2009
No comments:
Post a Comment