Wednesday, March 14, 2018

Puisi Jayu Marsuis

Puisi-puisi Jayu Marsuis ini dimuat di Harian Suara Merdeka edisi Minggu 21 Januari 2018


kuharap kau hadir


kuharap kau hadir
bunga hampir layu di taman
daun daun menguning dibilas kemarau
waktu mengejar jarum jam berputar memburu gelisah
cuaca
kuharap kau hadir
malam mengusir dengkur
memburu angin
merancang nyanyian percakapan
di meja meja pertemuan
kuharap kau hadir
di sini sutradara gusar
aktor kebablasan
latar dan cahaya sia sia
seruling mengalun hampa
kuharap kau hadir
2017


air mata


menatap lusuh pipimu
melihat genangan air mata
menganak sungai
mengucur di jiwamu
sungai air mata
tumpah ke muara
buaya merobek robek jantung derita yang lama kau simpan
laut menguap menjadi awan
awan menjadi hujan
hujan membasuh tanah lekang
menganak sungai
sungai air mata
tumpah ke muara
air mata berdarah
menuju samudra
tempat segala duka digiling menjadi cinta
2017


rindu menjemput


kerinduan menjemput
untuk kita kembali bersama
aroma rindumu
telah sampai padaku
lewat angin yang menyelinap di ventilasi
sebab jendela dan pintu rapat terkunci
kutitip pesan sebagai jawaban
“dengan bismillah
kita kan bersama
tuntaskan rindu
yang kandas
diterpa cuaca”
burung burung bernyanyi di ranting jambu biji
remah remah rindu yang pecah
menjadi serakan serakan kedukaan
ketakutan
yang tiba tiba menjelma dendam
mencabik-cabik wajah seusai dibasuh air mata
memorakporandakan jiwa yang belum rampung ditata
purnama menyala
angin sangat dingin
entah sebab selusin hari hujan mendera
entah sebab rindu tak lagi mesra
aku lelaki merindu purnama
kusambut ia datang dengan rekah senyum kembang
setaman
lalu kutulis sajak cinta
di kursi taman
mengeja angkasa
purnama menatap malam
aku gigil kedinginan
berlari
memburu perapian
hangatkan rindu
agar tak beku
2017

No comments: