Tak pernah sebelumnya aku menyebut seseorang itu dengan sebutan “perempuanku”. Tapi entah kenapa, sejak minggu kemarin aku menyebutnya dengan “perempuanku”. Dan itu, menjadikan seseorang merasa cemburu. Entahlah, meski dia tidak mengatakannya, tapi dari pembicaraannya, aku meyakini bahwa dia merasa cemburu. Dia hanya mengirimkan SMS, ”Ntah kenapa, ketika dirimu mengatakan perempuanku, hatiku langsung merasa piye.. sempat berfikir adakah laki-laki yang pernah menyebutku sebagai perempuaannya? Jadi iri.. hehe...”
Perempuanku, aku sendiri tak tau sejak kapan aku suka menggunakan istilah itu. Perempuanku, kata itu membuatku merasa sangat menghargai seorang wanita. Sebutan yang lebih indah didengar ketimbang cewek, ataupun wanita. Perempuan, sebuah kata yang sangat indah bagiku. Memang sangat subyektif, tapi itu yang aku rasakan.
Tak pernah sebelumnya aku menyebut ”perempuanku” untuk salah satu teman ataupun sahabatku perempuan. Tapi beberapa hari yang lalu, aku tergerak untuk menyebut seseorang dengan sebutan ”perempuanku”. Terus terang, ini bukan hal yang biasa. Karena memang tidak pernah aku lakukan sebelumnya.
Perempuanku, sebuah sebutan yang sangat indah didengar. Sebuah keberanian untuk mengambil keputusan dalam memberikan sebutan bagi seseorang dengan sebutan perempuanku. Yach, keputusan yang berani, karena aku merasa dia pantas untuk mendapatkan sebutan itu. Dia bukan perempuan biasa. Dia adalah seorang perempuan dengan kelebihan-kelebihan yang unik. Memang bukan spesial, tapi dia terasa istimewa.
Aku tak tau, apa yang akan terjadi esok. Hanya sebuah harapan dan doa, agar dia benar-benar akan menjadi ”perempuanku”. Perempuan yang akan menemani perjalanan hidupku selanjutnya. Menjadi bagian dari kehidupan pribadiku, juga akan menjadi penjaga dan pendidik bagi keturunanku. Kelak, suatu saat nanti. Dan hal itu adalah saat yang tepat yang ditentukan oleh-Nya. Semoga. Dan kini, aku hanya bisa memperbaiki diri, untuk memantaskan diri, agar layak untuk mendapatkannya. Agar layak mendapatkan perempuan yang terindah. Ya, ”perempuanku”.
Suatu saat ketika salju mencair, maka beribu mata air akan mengaliri tanah tandus dan padang gersang. Dan saat mata air itu muncul, maka kehidupan akan senantiasa ada. Begitulah, dan ketika tulisan-tulisan yang ada di sini bermanfaat bagi pembaca adanya, itulah kehidupan dari tulisan ini. Karena kehidupan sebuah ide dan pemikiran adalah ketika tulisan itu dapat memberi inspirasi, motivasi kepada pembacanya... dan ini akan memberi hidup bagi kita...
Saturday, January 30, 2010
Monday, January 11, 2010
Keledai Saja Tidak
lagi, lagi dan lagi
aku mengulangi kesalahan yang sama
kesalahan yang aku mengerti
dan selalu terulang
lagi, lagi dan lagi
aku melakukan dosa yang sama
dosa yang telah lama aku sadari
dan telah berkali aku taubatkan
lagi, lagi dan lagi
aku mengharap ampunanmu
permintaan ampun yang membuatku malu
karena tak kunjung nasuha
lagi, lagi dan lagi
air mataku
tak mampu membasahi bulu mataku
mekipun tangis di dada serasa meledak
sedangkan keledai saja
tak akan masuk dalam lubang yang sama
tapi aku, aku malu
aku malu
Jepara, Januari 2010
aku mengulangi kesalahan yang sama
kesalahan yang aku mengerti
dan selalu terulang
lagi, lagi dan lagi
aku melakukan dosa yang sama
dosa yang telah lama aku sadari
dan telah berkali aku taubatkan
lagi, lagi dan lagi
aku mengharap ampunanmu
permintaan ampun yang membuatku malu
karena tak kunjung nasuha
lagi, lagi dan lagi
air mataku
tak mampu membasahi bulu mataku
mekipun tangis di dada serasa meledak
sedangkan keledai saja
tak akan masuk dalam lubang yang sama
tapi aku, aku malu
aku malu
Jepara, Januari 2010
Wednesday, January 06, 2010
Aku Rindu Senyum Sapamu
aku dilanda rasa rindu
disaat gerimis
membawa kabar langit yang menangis
disaat langit kelam
dan tak ada lagi cahaya yang menerangkan
rinduku pun tenggelam di peluh jiwa penantian
tanpa gerak tuk menemuinya
atau sekedar tuk menyapanya
karena lusa, dia tlah menolak sapa
yang kutawarkan dengan segenap cinta
dan aku
begitu takut kehilangan
tak hanya cinta
tapi,
aku takut kehilangan senyum sapamu
Jepara, Januari 2010
disaat gerimis
membawa kabar langit yang menangis
disaat langit kelam
dan tak ada lagi cahaya yang menerangkan
rinduku pun tenggelam di peluh jiwa penantian
tanpa gerak tuk menemuinya
atau sekedar tuk menyapanya
karena lusa, dia tlah menolak sapa
yang kutawarkan dengan segenap cinta
dan aku
begitu takut kehilangan
tak hanya cinta
tapi,
aku takut kehilangan senyum sapamu
Jepara, Januari 2010
Tuesday, January 05, 2010
Terkejut
duduk di tempat tak biasa
membaca sebuah pesan yang sangat kukenal
tapi, kenapa harus ada disini?
terhenyak, tapi hanya diam
seolah tak mengerti
dan berharap sebuah kedewasaan
dari dirimu
Jepara, Januari 2010
membaca sebuah pesan yang sangat kukenal
tapi, kenapa harus ada disini?
terhenyak, tapi hanya diam
seolah tak mengerti
dan berharap sebuah kedewasaan
dari dirimu
Jepara, Januari 2010
Subscribe to:
Posts (Atom)