malam semakin terasa aneh
udara tak lagi dingin
karena semua orang bertensi tinggi
keanehan semakin nyata
ketika pohon-pohon daunnya
tak hanya berwarna hijau
merah
kuning
biru
hingga ungu
semua menutup batang pohon
warna warni itupun tak hanya satu
karena beragam corak menghiasinya
di sebuah warung
gelas-gelas kopi hitam
berdenting, berbincang dengan asap rokok
tentang warna-warni daun yang tak lagi sedap dipandang
perbincangan tak hanya di warung kopi
bahkan di kebun
di bawah pohon pisang
serangga malam pun berdebat
tentang siapa yang akan mewakilinya
hingga siapa calon presidennya
Jepara, 24 Maret ‘09
Suatu saat ketika salju mencair, maka beribu mata air akan mengaliri tanah tandus dan padang gersang. Dan saat mata air itu muncul, maka kehidupan akan senantiasa ada. Begitulah, dan ketika tulisan-tulisan yang ada di sini bermanfaat bagi pembaca adanya, itulah kehidupan dari tulisan ini. Karena kehidupan sebuah ide dan pemikiran adalah ketika tulisan itu dapat memberi inspirasi, motivasi kepada pembacanya... dan ini akan memberi hidup bagi kita...
Thursday, March 26, 2009
Monday, March 16, 2009
Aku Saja Tak Mengerti, Apalagi Kau…
aku benar-benar tak mengerti dengan semua ini
apa lagi kau…
usiamu baru dalam hitungan hari
saat selang infus harus bermuara di pembuluh nadi
kau tak tau, betapa besar karunia Tuhan
menciptakan alam ini
untuk manusia,
untuk mu
tapi, kenapa, untuk bernafas saja
tak kau hirup udara bebas
kenapa harus kau hirup udara
yang harus kau bayar
aku saja tak mengerti
apalagi kau…
begitu besar perjuanganmu di awal hidupmu
tuk kau bisa rasakan
dinginnya embun yang turun
saat fajar tiba
hangatnya sinar mentari
di waktu dhuha
dan indahnya cakrawala
di kala senja
tapi inilah jalan hidupmu
yang aku saja tak mengerti
apalagi kau…
yang aku tahu,
kelak kau akan menjadi pejuang yang tangguh
yang akan berjuang
untuk hidupmu
untuk Tuhanmu
Jepara, 15 Maret ‘09
apa lagi kau…
usiamu baru dalam hitungan hari
saat selang infus harus bermuara di pembuluh nadi
kau tak tau, betapa besar karunia Tuhan
menciptakan alam ini
untuk manusia,
untuk mu
tapi, kenapa, untuk bernafas saja
tak kau hirup udara bebas
kenapa harus kau hirup udara
yang harus kau bayar
aku saja tak mengerti
apalagi kau…
begitu besar perjuanganmu di awal hidupmu
tuk kau bisa rasakan
dinginnya embun yang turun
saat fajar tiba
hangatnya sinar mentari
di waktu dhuha
dan indahnya cakrawala
di kala senja
tapi inilah jalan hidupmu
yang aku saja tak mengerti
apalagi kau…
yang aku tahu,
kelak kau akan menjadi pejuang yang tangguh
yang akan berjuang
untuk hidupmu
untuk Tuhanmu
Jepara, 15 Maret ‘09
Thursday, March 05, 2009
Mencarimu Di Dunia Entah
masih terjaga, dan aku ingin menyapamu
kembali, dalam syair entah
larut menyekapku dalam kesepian
coba berlari dan kucari
teman di dunia entah
tapi, tak jua ku temukan
mungkinkah ada malam disana?
aku tak tau, karena biasanya
setiap saat kau ada
bahkan, setiap kedip mata
kutemukan mu, walau hanya bayang semu
jepara, 4 maret 2009
dini hari, sebelum sandarkan penat
kembali, dalam syair entah
larut menyekapku dalam kesepian
coba berlari dan kucari
teman di dunia entah
tapi, tak jua ku temukan
mungkinkah ada malam disana?
aku tak tau, karena biasanya
setiap saat kau ada
bahkan, setiap kedip mata
kutemukan mu, walau hanya bayang semu
jepara, 4 maret 2009
dini hari, sebelum sandarkan penat
Subscribe to:
Posts (Atom)