malam semakin terasa aneh
udara tak lagi dingin
karena semua orang bertensi tinggi
keanehan semakin nyata
ketika pohon-pohon daunnya
tak hanya berwarna hijau
merah
kuning
biru
hingga ungu
semua menutup batang pohon
warna warni itupun tak hanya satu
karena beragam corak menghiasinya
di sebuah warung
gelas-gelas kopi hitam
berdenting, berbincang dengan asap rokok
tentang warna-warni daun yang tak lagi sedap dipandang
perbincangan tak hanya di warung kopi
bahkan di kebun
di bawah pohon pisang
serangga malam pun berdebat
tentang siapa yang akan mewakilinya
hingga siapa calon presidennya
Jepara, 24 Maret ‘09
4 comments:
selalu saja puisimu begitu
begitu mengharu biru
entah kenapa?
dan tanpa sadar
kau telah mengubur hatimu
tengoklah sekitarmu
yang berdarah-darah mendulang makna
mengaisi hikmah-hikmah
dari masa lalu yang telah menjelma sampah
Iqra' bismirabbikalladzi khalaq...
selalu saja puisimu begitu
begitu mengharu biru
entah kenapa?
dan tanpa sadar
kau telah mengubur hatimu
tengoklah sekitarmu
yang berdarah-darah mendulang makna
mengaisi hikmah-hikmah
dari masa lalu yang telah menjelma sampah
Iqra' bismirabbikalladzi khalaq...
Koq ngompol (ngomong politik) semua ya?
ceng t' tuliz neng blog_q ni hon go.
bahasa jepang gethu....
ugag faham ea?
Post a Comment